Senin, 25 Januari 2016

Toilet di mall berbayar?

Toilet yaitu salah satu alat yg wajib disediakan pengelola gedung di seluruhnya Indonesia. Toilet pula selayaknya cuma-cuma sebab yakni alat umum. Paket internet telkomsel Tetapi ada sekian banyak area yg mewajibkan penggunanya buat membayar pemakaian toilet.

Kebijakan membayar pemakaian toilet nyata-nyatanya menciptakan Anang Uppie kesal. Mal gede di Kota Samarinda ini mengharuskan tiap-tiap visitor di mal tersebut membayar Rupiah 1.000 kalau mau ke toilet.

Dikutip dari akun Fb miliknya, Senin (25/1), Anang mengaku malas membayarnya. Bahkan beliau malah menyuruh anaknya utk buang air di sembarang area di mal tersebut buat berikan pelajaran pada pengelola mal.

Berikut tulisannya yg diupload sejak Jumat (22/1) dulu :

"Cuma di Banjarmasin Toilet Mall dikenakan Tarif

Selasa, 19 Januari 2016 kemaren bisa jadi jadi pelajaran bernilai bagi pihak management salah satu Mall Banjarmasin. Sore itu aku dgn keluarga berkunjung ke mall tersebut, kebetulan anak laki laki aku yg berumur 4 th kebelet ingin pipis, dulu aku antarkan ke toilet, tetapi alangkah terkejutnya aku lantaran di depan pintu masuk toilet seseorang perempuan duduk di depan meja, perempuan itu bertugas memungut tiap-tiap visitor yg masuk toilet dgn tarif Rupiah 1000.

Menyaksikan elemen itu, timbul pikiran aku utk ngasih pelajaran kepada pihak management Mall ini, musim toilet juga sebagai alat wajib disediakan malah dikenakan tarif, kalo mereka ingin mengenakan tarif mending menjadi pasar tradisional saja, dikarenakan dalam aturan satu buah mall/pasar mutahir, Toilet merupakan sarana yang wajib disediakan. Mengenakan tarif utk toilet di mall terang aksi tidak legal. Diwaktu perempuan Pegawai penjaga toilet itu meminta tarif pada aku, aku tanyakan terhadap dirinya, mengapa dikenakan tarif, apakah ini tarif resmi atau tanpa izin, dulu ia menjawab, ini resmi pak!! selanjutnya aku bertanya lagi, resmi dari pihak mall atau pihak ke-3 yang lain? mendengar pertanyaan aku beliau cuma menjawab "saya tak tahu Pak, aku hanya bertugas memungut tarif ini".

Memang Lah perempuan itu cuma Pegawai yang digajih buat jalankan itu, menjadi terang kesalahan ini sepenuhnya oleh management mall tersebut!! kenapa aku tanya mengenai siapa yang mengelola pemungutan tarif tersebut, sebab seandainya pihak mall yang memungut, itu terang melanggar aturan, sebab selayaknya toilet yaitu media wajib yang mereka menyediakan(seperti faktor nya bak sampah supaya orang tak membuang sampah sembarangan) & kalo ada pihak lain atau pihak ke3 yg lakukan, itu artinya pihak mall tak sediakan alat toilet, sebab toilet yang ada dikelola oleh pihak ke-3, & ini yaitu Business, bukan sarana, artinya pihak mall tak memenuhi kewajiban mereka juga sebagai pihak pengelola.

'Karena benar-benar dari awal niat aku mau berikan pelajaran pada pihak pengelola mall ini, sehingga aku buka celana anak aku, dulu aku kencingkan anak aku di lorong tersebut, tidak sedikit orang melalui yang heran menyaksikan kelakuan aku & anak aku (dalam hati mungil aku "Maaf ya nak, anda terpaksa ayah korbankan demi ngasih pelajaran kepada mereka) Selanjutnya datang dua orang sequrity yang serta-merta memarahi saya(wajahnya sangar & teramat emosi) aku telah menebak factor ini bakal berjalan, & memang lah aku mau ini berlangsung, dikarenakan cuma dua faktor kalo perihal ini berjalan, sequrity itu bakal memukul aku atau aku bakal diusir dari mall) Pegawai yang telah emosi itu serentak menggertak aku, jelasnya aku telah melanggar aturan! dulu aku tanyakan pada mereka, aturan mana yang aku langgar? dulu Pegawai itu menjawab, sebab aku mengencingkan anak aku di sembarang lokasi di mall!! dulu aku jawab "Kalo pihak mall mau anak aku tak kencing sembarangan, menyediakan Toilet!! Pegawai itu makin geram, & menunjuk toilet di depan aku!! "Bapak tak sanggup baca, ini toilet?? Aku tahu itu Toilet jawab aku, namun sayang aku tak punyai duit buat membayar tarifnya!! Ahh periode hanya seribu saja kamu tak miliki, kata Pegawai itu?? Iyaa, aku tak punyai jawab aku!! setelah itu salah satu sequrity itu makin emosi, "Kalo aku geledah & aku dapatkan duit, anda aku pukuli ya, menurutnya!! Dulu aku jawab dgn kalem, satu saja jari anda menyentuh tubuh aku, anda dapat berurusan dgn hukum!! nyata-nyatanya dua Pegawai itu hanya gertak sambal, padahal konsisten jelas aku teramat mengharap Pegawai itu memukul aku, bukan sebab aku orang yg berani / pemenang, namun sebab apabila ia nekad memukul aku, sehingga itu bakal menjadi bekal aku buat menciptakan masalah ini menjadi rame, aku bakal tuntut pengelola mall tersebut bersama dua tuntutan, perdana sudah laksanakan aksi tidak legal lantaran laksanakan pemungutan tarif buat toilet, & yg ke-2 lantaran sudah melaksanakan tindak kriminalisasi.

Paket pedia Disaat ribut ribut, datang seseorang Pegawai yang lain, kayaknya jabatannya lebih tinggi & lebih pintar daripada dua preman berseragam sequrity tersebut, dulu kami berdebat berkaitan prihal pemungutan tarif toilet di mall, aku bersikeras bahwa aku terpaksa mengencingkan anak aku sembarangan sebab aku tak miliki duit utk bayar tarif toilet, & itu tak dapat dipaksakan, "Anda melarang anak aku kencing sembarangan, tetapi kamu tak sediakan toilet biar anak aku tak kencing sembarangan? Aku benar-benar salah, tetapi pasti pihak kamu lebih salah lagi..!! mendengar itu dirinya hanya dapat diam, di akhir debat dirinya mewakili pihak mall meminta maaf kepada aku, & menyuruh Pegawai yang lain membersihkan air kencing anak aku yg membasahi dinding & lantai lorong tersebut. Tetap jelas lain disaat aku mau melaksanakan hal tersebut lagi, namun bukan anak aku lagi yg aku suruh kencing sembarangan, melainkan aku sendiri yg dapat kencing sembarangan. - tidak cuma itu aku serta berencana melaporkan faktor ini ke DPRD Kota Banjarmasin & Lembaga terkait, aku mau perihal ini diselesaikan, janganlah hingga pihak mall memakai ketidaktahuan penduduk awam menyangkut aturan yg sebenarnya, berkenaan hak yg harusnya wajib mereka menyediakan dengan cara cuma-cuma, bukan dikenakan tarif.(narasi ini bukan menggandeng buat kamu lakukan faktor yg sama, tetapi aku serta tak mampu melarang bila kamu mau mencobanya."